VIVAnews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi mengalami pelemahan hingga Rp20 ribu per dolar AS akibat tekanan ekonomi yang disebabkan wabah virus corona (Covid-19). Sedangkan perkiraan moderatnya akan di kisaran Rp17.500 per dolar AS.
Itu menjadi bagian dari salah satu skenario asumsi makro 2020 yang seluruhnya mengalami perubahan, seperti pertumbuhan ekonomi diperkirakan 2,3 persen hingga -0,4 persen. Kemudian inflasi 5,1 persen serta harga minyak mentah Indonesia anjlok menjadi US$31 per barel.